Langsung ke konten utama

PEMANFAATAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MURID DAERAH TERPENCIL


         Pendidikan memiliki kekuatan yang dinamis, melalui wadah ini seseorang dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Komponen inti dari pendidikan adalah guru dan peserta didik yang terjadi dalam proses pembelajaran selain itu peran kurikulaum juga sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter dan pengembangan kompetensi murid. Dalam mengembangkan kompetensi peserta didik, diperlukan usaha yang maksimal oleh seluruh pemangku kepentingan termasuk tenaga pendidik yang didukung oleh kebijakan yang adil dan merata agar tercapainya tujuan pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, sebagai guru memiliki peran dan tugas yang sangat strategis untuk mendukung dan menjalankan segala kebijakan yang telah ditetapkan agar tujuan pendidikan itu dapat terwujud. Kondisi yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Fatubai,  masih banyak hambatan yang dialami dalam meningkatkan kompetensi peserta didik. Hambatan-hambatan tersebut adalah; (1) Rendahnya motivasi belajar murid; (2) Sumber belajar yang terbatas; (3) Proses pembelajaran yang bersifat konvensional dengan pola guru membaca, murid mencatat. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi saya mencoba melakukan inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan fitur rumah belajar yaitu buku sekolah elektronik (BSE) sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Buku Sekolah Elektronik merupakan salah satu program dari kemendikbudristek sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat. Melalui program BSE semua masyarakat dapat mengakses dan memperoleh buku sekolah elektronik secara gratis yang dapat diunduh melalui: https://bse.belajar.kemdikbud.go.id

Sebagai guru di daerah terpencil, tentunya dalam memanfaatkan fitur rumah belajar bukanlah perkara mudah, dimana Sekolah Dasar Negeri Fatubai merupakan salah satu unit pendidikan dasar yang berada di daerah pelosok yang jauh dari benderang dan fasilitas ibu kota. Bukan saja akses jalan yang harus membelah bukit, melintasi lembah dan menyeberangi sungai, tetapi ketidakberadaan akses internet menuntut pengorbanan dan dedikasi dari guru agar mampu melakukan perubahan dan inovasi dalam proses pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Karena itu hal yang dilakukan guru adalah dengan rela mengorbankan waktu, tenaga dan biaya untuk dapat mengakses internet agar terhubung dengan fitur rumah belajar yang salah satunya adalah mengunduh buku sekolah elektronik sebagai sumber belajar bagi siswa. Selain itu keberadaan jaringan internet dapat membantu guru dalam mendesain media pembelajaran yang kreatif dan inovatif seperti penggunaan media canva, dimana saat ini canva secara resmi telah menjadi mitra Platform Merdeka Mengajar (PMM).

 Berikut adalah penggalan video apresiasi guru berdedikasi tahun 2022 oleh Pijar Sekolah by Telkom Indonesia yang saya peroleh dalam mendesain media pembelajaran dan menyajikan pembelajaran berbasis digital dalam program kompetisi guru unggul. Apapun hambatan yang ada di unit satuan pendidikan tidak mematahkan semangat saya untuk terus belajar, berkarya, berinovasi dan berbagi agar dapat menginspirasi banyak guru-guru khusunya yang berada di daerah terpencil seperti unit pendidikan SD Negeri Fatubai.

 


(Video Penghargaan Guru Berdedikasi 2022 Pijar Sekolah By Telkom Indonesia)

Pencapaian yang diperoleh menjadi salah satu motivasi bagi saya agar terus berkarya dan berinovasi untuk mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik di daerah terpencil serta mampu menumbuhkan motivasi belajar mereka. Karena itu bagi saya tidak ada alasan untuk tidak melakukan inovasi pembelajaran, baik itu bersifat konvensional maupun berbasis digital sekalipun untuk mentransformasikan teknologi ke dalam pembelajaran bukan perkara mudah ditengah keterbatasan kami sebagai sekolah daerah 3T. Lalu bagaimana cara saya memanfaatkan Buku Sekolah Elektronik dalam meningkatkan motivasi dan partisipasi peserta didik? Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru yang profesional akan selalu merencanakan setiap tahapan dan proses pembelajaran termasuk ketersediaan sumber belajar. Berikut praktik baik yang saya lakukan yaitu; (1) Mencari jaringan internet (2) Mengunduh buku sekolah elektronik; (3) Buku yang telah diunduh materinya dipilah kembali; (4) Mengkonvers file unduhan (PDF) kedalam bentuk PPT (4) Materi yang telah dipilih dimodifikasi kembali sesuai karakter dan ketersediaan bahan atau dengan menambahkan animasi, suara, gambar, video dan quis; (5) Melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan sumber belajar yang telah dimodifikasi dengan bantuan proyektor dan ditampilkan di depan kelas.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam memanfaatkan buku sekolah elektronik ini diambil dengan mempertimbangkan segala kondisi yang terjadi. Dua diantaranya adalah sekolah dan peserta didik tidak memiliki android atau laptop yang dapat menyimpan file unduhan buku sekolah elektronik (BSE) serta keterbatasan fasilitas pendukung seperti printer yang dapat membantu proses pencetakan file unduhan yang dapat dibagikan kepada peserta didik.  Segala keterbatasan yang dihadapi bukan penghalang bagi saya, karena itu selain mengubah buku sekolah elektronik ke dalam bentuk powerpoint saya juga dengan kerelaan hati menggunakan biaya mandiri memprint hasil desain kedalam bentuk buku dengan merujuk pada buku sekolah elektronik dengan sedikit mengubah objek dan subjek pada materi BSE menggunakan peserta didik dan lingkungan sekitar sehingga materi akan lebih mudah dipahami karena siswa sendiri melihat dan mengalami apa yang sedang dipelajari seperti contoh pada materi faktor-faktor penyebab banjir dan dampaknya. 

Segala proses pembelajaran dan penjelasan lengkap terkait praktik dan inovasi pembelajaran, sahabat rumah belajar dapat menyimak melalui video di bawah ini.

Hasil dari pemanfaatan buku sekolah elektronik tidak saja meningkatkan motivasi dan partisipasi peserta didik selama proses pembelajaran namun turut serta membantu guru untuk lebih cepat mendesain bahan belajar yang dapat membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Keterbatasan dan hambatan yang terjadi di satuan pendidikan SD Negeri Fatubai, menuntut guru tidak saja mampu memanfaatkan media berbasis digital saja tetapi lebih dari itu guru juga dituntut untuk dapat berinovasi dengan memanfaatkan seluruh potensi yang ada di lingkungan sekitar agar dapat mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran. Karena itu kreativitas guru sangat diperlukan untuk terus melibatkan peserta didik secara aktif yang dimulai dari penentuan tujuan pembelajaran, penggunaan media, sumber belajar, metode bahkan sistem penilaian agar sejalan dengan konsep merdeka belajar dan pembelajaran berdiferensiasi.

Praktik baik yang dilakukan di unit satuan tidak saja berdampak pada hasil belajar peserta didik, tetapi berdampak juga bagi peningkatan kompetensi guru dimana praktik baik ini  diimbaskan kepada rekan-rekan guru baik yang ada di unit satuan pendidikan SD Negeri Fatubai maupun rekan-rekan guru yang ada di tingkat gugus VII Nunbai seperti SD Katolik Tualeu, SD Negeri Lanaus dan SD Negeri Nunbai serta satu sekolah pendukung dari jenjang SMP yaitu SMP Negeri Opo dimana sekolah ini cukup lengkap fasilitas perangkat laptop yang dapat berkolaborasi serta melatih rekan-rekan guru agar dapat mengakses dan memanfaatkan platform merdeka mengajar (PPM) dengan total jumlah peserta (guru) 28 orang yang dilakukan secara tatap muka dan praktik yang dilaksanakan selama 3 hari dimulai sejak tanggal 22 Oktober 2022 sampai dengan 24 Oktober 2022

Tindak lanjut dari pengimbasan dilanjutkan dengan mengaktifkan Kelompok Kerja Guru (KKG) secara optimal dalam menyelsesaikan tugas atau pelatihan mandiri yang ada di dalam PMM. Apapun yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan tentunya tidak akan pernah terlepas dari komunikasi dan kolaborasi baik dengan atasan, rekan sejawat, peserta didik, orangtua murid, pengawas sekolah dan dinas pendidikan. Selain itu berkolaborasi bersama Pijar Sekolah dan Telkom Indonesia adalah salah satu cara untuk mendukung dan mempercepat pertumbuhan ekosistem digital dan ini yang sadang saya lakukan melalui Program Guru Unggul serta berharap di masa yang akan datang SD Negeri Fatubai bisa berkolaborasi dengan Kemendikbudristek dan Pusdatin dalam menumbuhkan ekosistem digital menuju merdeka belajar.

Berikut adalah video berbagi dan berkolaborasi di dalam menumbuhkan ekosistem digital menuju merdeka belajar dengan memanfaatkan platform merdeka mengajar (PMM) dan portal rumah belajar.


Akhir kata saya, Roni Hariyanto Bhidju, S.Pd mengucapakan
Salam Pendidikan
Salam Rumah Belajar
Dari pelosok mari kita bangun Negeri melalui pendidikan

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

  1. Keren pak Rony terus bergerak untuk negeri.semangat

    BalasHapus
  2. tak ada yang mustahil bagi setiap mereka yang berusaha. Ini sungguh luar biasa. Terima kasih untuk dedikasinya bagi generasi pelosok pa guru

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menghidupkan Nilai Budaya Timor melalui Refleksi dalam Pendidikan

Oleh: Roni Hariyanto Bhidju, S.Pd Refleksi adalah proses penting dalam pendidikan, yang memungkinkan guru untuk mengaktifkan, memahami, dan memperbaiki kualitas pengajaran. Refleksi menjadi jembatan antara pengalaman masa lalu dan upaya untuk mencapai pembelajaran yang lebih baik di masa depan. Namun, di daratan Timor, konsep refleksi ini sebenarnya telah lama dikenal melalui tradisi budaya yang disebut Naketi. Dalam tradisi suku Dawan, naketi bukan sekadar diskusi, melainkan sebuah proses mendalam untuk menyelesaikan persoalan dengan mempertimbangkan berbagai sudut pandang. Naketi dilakukan dengan penuh kehormatan, kesabaran, dan ketulusan untuk menemukan solusi yang adil dan harmonis. Filosofi ini tidak hanya menjaga keseimbangan sosial dalam masyarakat, tetapi juga melatih setiap individu untuk lebih bijak dalam menghadapi tantangan. Ketika nilai-nilai naketi diadopsi ke dalam pendidikan, guru di Timor memiliki landasan yang kuat untuk menjalankan refleksi. Refleksi tidak hanya menj

MEMBANGUN GENERASI UNGGUL MELALUI KAMPANYE SEKOLAH SEHAT

Roni Hariyanto Bhidju, S. Pd Di tengah kompleksitas dunia pendidikan, kesadaran akan pentingnya kesehatan siswa menjadi semakin mendesak dan esensial. SD Negeri Kenari, sebuah lembaga pendidikan yang tulus berdedikasi untuk membentuk generasi masa depan, berdiri di garis terdepan perjuangan ini. Terletak di Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, sekolah ini menunjukkan tekad yang luar biasa dalam menghadapi tantangan tersebut melalui pelaksanaan Kampanye Sekolah Sehat. Langkah ini menjadi contoh nyata bagaimana sebuah lembaga pendidikan dapat proaktif dalam membentuk generasi yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga mental. Dengan mengintegrasikan pendidikan kesehatan ke dalam kurikulum, program di SD Negeri Kenari memberikan kontribusi berharga dalam mengembangkan potensi holistik para siswa, mendorong mereka menuju masa depan yang cerah. Guna mencapai pemahaman yang mendalam, SD Negeri Kenari mengadopsi pendekatan sistematis dengan mengidentifikasi permasalahan ke

MENINGKATKAN KINERJA GURU, DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN TTU MENGADAKAN PELATIHAN TEKNIK PENYUSUNAN DUPAK DAN SKP

Penulis: Roni Hariyanto Bhidju, S.Pd Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan suatu negara. Oleh sebab itu, kualitas pendidikan harus terus ditingkatkan agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu faktor kunci dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah pengembangan profesi dan kinerja guru. Dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan Bimbingan Teknis (BIMTEK), penyusunan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK) dan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), Kepala Bidang Bina Ketenagaan Kabupaten TTU, Finsensius Th. Amfotis, SP., menjelaskan pentingnya peningkatan kinerja guru untuk pengembangan profesional mereka. Guru yang terus meningkatkan kinerjanya melalui pelatihan, kursus, atau kolaborasi dengan sesama guru akan menjadi lebih kompeten dalam menghadapi perubahan dan tantangan dalam dunia pendidikan. (Kegiatan pembukaan BIMTEK) Diketahui, dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P & K) kabupaten TTU dalam upaya memaksimalkan kinerja guru,