KURIKULUM
MERDEKA WUJUDKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Oleh: Roni
Hariyanto Bhidju, S.Pd
Pendidikan
merupakan sebuah proses pembelajaran untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan
dan pengalaman yang diperoleh melalui pengajaran, pelatihan maupun penelitian
baik secara formal maupun nonformal. Komponen inti dari pendidikan adalah guru
dan peserta didik yang terjadi dalam proses pembelajaran dan untuk menentukan
arah dan tujuan pendidikan diperlukan sebuah kurikulum sebagai pedoman dalam
merancang, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran. Melalui pendidikan
seseorang akan terbentuk menjadi individu yang berpengetahuan, terampil, cakap,
bernalar kritis dan berkarakter baik.
Oleh
sebab itu guru harus dapat memahami dan mengimplementasikan kurikulum secara
tepat sebagai pedoman pengajaran. Lalu bagaimana proses pelaksanaan
pembelajaran yang dapat memfasilitasi peserta didik untuk terampil dan kritis
dalam menghadapi perkembangan zaman saat ini? jawabannya cukup sederhana yaitu
dengan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka
di unit satuan pendidikan.
Kurikulum
merdeka memberikan keleluasaan bagi pendidik untuk menciptakan proses
pembelajaran yang berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan
belajar peserta didik dan salah satu karakteristik kurikulum merdeka adalah
pengembangan soft skills dan
karakter melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk; (1) Mengeksplorasi ilmu pengetahuan,
mengembangkan keterampilan, serta menguatkan enam dimensi profil pelajar
Pancasila; (2) Mempelajari secara mendalam permasalahan penting seperti gaya
hidup berkelanjutan, toleransi, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi
dan kehidupan berdemokrasi; (3) Melakukan aksi nyata sebagai respon terhadap
isu-isu sesuai perkembangan dan tahapan belajar peserta didik.
Sebagai seorang pendidik di daerah terpencil yang jauh dari benderang dan fasilitas ibu kota tentunya saya memiliki pengalaman mengajar yang berbeda dengan sahabat pendidik yang berada di perkotaan. Dengan menerapkan kurikulum merdeka di unit satuan pendidikan SD Negeri Fatubai, proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan di mana peserta didik diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi segala potensi diri, minat, dan bakat. Sebagai guru, saya berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi proses pembelajaran peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Salah satu hal terpenting yang menjadi fokus pengajaran dan program organisasi SD Negeri Fatubai adalah terwujudnya Profil Pelajar Pancasila. Untuk mencapai hal tersebut sebagai guru, saya memiliki cara tersendiri untuk mencapainya. Adapun beberapa cara yang dilakukan untuk mengajarkan nilai-nilai Pancasila yaitu sebagai berikut:
1) Pembiasaan berdoa sebelum dan
sesudah jam pelajaran.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan peserta didik untuk dapat menyadari dan mensyukuri atas karunia dan penyertaan Tuhan Yang Maha Esa di dalam kehidupan. Selain itu juga siswa diajarkan untuk bertoleransi terhadap perbedaan agama dan rajin beribadah.
2) Menumbuhkan sikap peduli dan cinta lingkungan
Kegiatan
ini dilakukan dengan melibatkan peserta didik secara aktif untuk berpartisipasi
dalam memelihara lingkungan. Contoh pada materi tema 8 kelas 5 SD adalah
"Lingkungan Sahabat Kita" bentuk nyata setelah mempelajari materi
tersebut, peserta didik diminta untuk melakukan proyek atau aksi nyata. Hal
yang pernah dilakukan adalah selain membersih lingkungan sekitar sekolah
peserta didik membuat proyek penanaman bambu di area sungai. Selain menumbuhkan
sikap peduli dan cinta lingkungan, melalui kegiatan ini, siswa diajarkan untuk
bergotong royong dalam menyelesaikan pekerjaan. Keterangan:
Contoh penerapan sila ke dua Pancasila
3) Menerapkan Program Kamis Budaya Kamis budaya merupakan pembiasaan terhadap peserta didik dan guru untuk mencintai tradisi dan budaya lokal yang dipenuhi dengan sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan. Kamis budaya merupakan media edukasi yang mengajarkan bahwa perbedaan merupakan anugerah Tuhan yang harus dijaga dan dilestarikan.
4) Pemilihan Ketua Kelas dan Pengurus Kelas Melalui Musyawarah Kelas
Hal ini bermaksud untuk mengedukasi dan membiasakan peserta didik untuk mampu menyampaikan pendapatnya. Selain pemilihan ketua kelas peserta didik juga diajarkan bagaimana cara menghargai pendapat teman ketika berdiskusi menyelesaikan tugas serta tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Keterangan: Contoh penerapan sila ke empat Pancasila
5)
Menghargai
Karya Orang Lain.
Pada kegiatan
ini yang saya lakukan adalah, meminta
peserta didik secara lisan maupun
tulisan (kesepakatan kelas) untuk tidak mencoret atau merusak karya teman lain
seperti gambar atau majalah didinding yang di pajang di depan kelas.
1) Melalui Permainan tradisional dan cerita rakyat Hal ini bermaksud untuk menumbuhkan sikap menghargai, gotong royong dan kesetiakawanan.
2) Mendalami
Nilai-Nilai Pancasila Melalui Game Interaktif
Sekalipun sekolah saya berada di
daerah terpencil yang tidak memiliki akses internet, saya tetap berusaha
menghadirkan pembelajaran berbasis teknologi. Adapun cara yang saya lakukan
adalah dengan mendesain game interaktif menggunakan aplikasi CANVA yang
kemudian di download dalam bentuk PPT dan ditayangkan di depan kelas dengan mengajak
peserta didik bermain secara bergantian.
3) Mendalami Nilai-Nilai Pancasila
Melalui Refleksi
Pada kegiatan refleksi, siswa diajak
untuk merenungkan kembali apa yang sudah terjadi dan dilakukan ketika berada di
lingkungan rumah, sekolah atau ketika bermain dan belajar bersama teman.
4) Berkolaborasi
Bersama Orang Tua Peserta Didik
Dengan berkolaborasi bersama orang tua murid, perkembangan karakter anak terus terjaga sebab hal baik yang telah diperoleh dari sekolah terus dibawa dan di praktikan di lingkungan keluarga dengan pengawasan orang tua selain itu dengan berkolaborasi bersama orang tua murid dapat mendukung dan meningkatkan motivasi belajar anak.
Kurikulum merdeka memberikan keleluasaan bagi pendidik untuk menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas serta sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Dengan menerapkan kurikulum merdeka pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan karakter peserta didik dapat terbentuk secara baik sesuai dimensi profil pelajar Pancasila.
Cara yang dapat dilakukan guru untuk
membentuk karakter peserta didik yang baik adalah;
1) Menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada
peserta didik baik melalui aktivitas intra kurikuler maupun ekstra kurikuler.
2) Menanamkan nilai-nilai Pancasila
melalui permainan tradisional dan cerita rakyat
3) Menanamkan nilai-nilai Pancasila
melalui game interaktif
4) Melakukan refleksi bersama peserta
didik
5) Berkolaborasi bersama orang tua
peserta didik
Dengan melakukan ke 5 (lima) hal di
atas peserta didik akan terbentuk menjadi individu yang berkarakter baik,
berbudaya, bernalar kritis, berjiwa sosial dan cinta tanah air.
Dari Pelosok
Salam Pancasila
Komentar
Posting Komentar