Langsung ke konten utama

SUKSESNYA BIMTEK KURIKULUM MERDEKA DI GUGUS HARNENO BARAT

 

Berbagi Praktik Baik Implementasi Kurikulum Merdeka Melalui Bimbingan Teknis di Gugus Harneno Barat, Kecamatan Biboki Anleu


Oleh: Roni Hariyanto Bhidju, S.Pd

Pada tanggal 5 hingga 7 Oktober 2023, sebuah kegiatan bimbingan teknis (bimtek) yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan implementasi Kurikulum Merdeka berlangsung di SD Negeri 2 Ponu, gugus Harneno Barat, Kecamatan Biboki Anleu. Kegiatan ini menjadi wadah bagi para pendidik dan kepala sekolah di daerah ini untuk memperkaya pengetahuan mereka tentang Kurikulum Merdeka dan bagaimana mengaplikasikannya secara efektif. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa praktik baik yang dibagikan selama kegiatan bimtek tersebut.

Dukungan Pemerintah Daerah

Kegiatan bimtek ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Beato Yosef FR. Omenu, S. SP. Beliau didampingi oleh Kepala Bidang Bina Ketenagaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Kabupaten TTU, dan Pengawas Pembina TK/SD Kecamatan Biboki Anleu, Kristianus Naben, S. Pd. SD. Kehadiran pejabat daerah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung pendidikan dan meningkatkan mutu pembelajaran di wilayah tersebut.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTU memberikan apresiasi kepada para kepala sekolah dan guru di Komunitas Belajar Harneno Barat yang telah berupaya keras untuk mengembangkan kompetensi mereka dalam memahami Kurikulum Merdeka. Ini adalah langkah positif yang memotivasi pendidik setempat untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah mereka. 

(Dokumen pribadi. Kegiatan Pembukaan)

Peran Kepala Sekolah yang Aktif

Kegiatan bimtek ini didukung oleh sepuluh kepala sekolah yang aktif mengikuti dan mendampingi guru-guru dalam proses pembelajaran. Kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan implementasi Kurikulum Merdeka berjalan dengan baik di unit satuan pendidikan. Mereka adalah para pemimpin yang memotivasi dan memberikan arahan kepada staf mereka.

Para kepala sekolah yang hadir dalam kegiatan ini adalah:

Agapita Neonbasu, S. Pd. SD - SDN Ponu 2

Daniel No, S. Ag - SDN Ponu 1

Soleman Messakh, S. Pd. SD - SDN Anggur

Vinsensius Talan, S. Pd. SD - SDN Antonifui

Imelda Mutik, S. Pd - SDN Nopen

Elvarida Manek, S. Pd. SD - SDK Ponu

Simon Sanbein, S. Pd - SDN Oemanu

Hendrikus Hale - SDK Napa

Maria Goreti Balok, S. Pd - SDN Gentari

Frederikus Simau Obe, S. Pd - SDN Oetfoh

(Dokumen Pribadi. Aktivitas dan peran kepala sekolah dalam kegiatan)

Materi yang Disampaikan

Kegiatan bimtek selama tiga hari ini menyediakan materi yang beragam, termasuk Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar, analisis Capaian Pembelajaran, merumuskan Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran, dan Modul Ajar. Peserta bimtek memiliki kesempatan untuk belajar melalui berbagai metode, termasuk ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, dan praktik agar dapat menghasilkan karya. Hadir sebagai Narasumber Berbagi Praktik Baik Implementasi Kurikulum Merdeka yaitu, Dortji Elisabeth Boik, S. Pd. SD dan Roni Hariyanto Bhidju, S. Pd yang juga merupakan penulis artikel kegiatan bimtek ini.

(Dokumen Pribadi. Aktivitas Bimtek)

Kolaborasi dan Komunikasi

Salah satu pesan penting yang ditekankan selama kegiatan ini adalah pentingnya kolaborasi dan komunikasi dalam membangun sebuah komunitas belajar. Kristianus Naben, S. Pd. SD, Pengawas Pembina TK/SD Kecamatan Biboki Anleu, mengungkapkan bahwa peran kepala sekolah sangat penting dalam mendukung dan mendorong para guru di unit satuan masing-masing untuk terus mengembangkan diri dan meningkatkan kompetensi, baik melalui komunitas dalam sekolah maupun lintas sekolah.

Partisipasi Peserta

Kegiatan bimtek ini dihadiri oleh total 48 peserta yang terdiri dari guru-guru dan kepala sekolah. Jumlah peserta yang cukup besar ini menunjukkan antusiasme dan keseriusan para pendidik di daerah tersebut dalam meningkatkan pemahaman mereka tentang Kurikulum Merdeka dan mengimplementasikannya di sekolah-sekolah mereka.

Kegiatan bimtek ini bukan hanya tentang memahami teori Kurikulum Merdeka, tetapi juga tentang menerapkannya dalam praktik sehari-hari di sekolah. Kolaborasi antara kepala sekolah dan guru, didukung oleh pemerintah daerah, merupakan langkah positif menuju peningkatan mutu pendidikan di daerah tersebut.

Dengan semangat belajar yang tinggi, komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, dan partisipasi yang kuat dari peserta, Komunitas Belajar Harneno Barat diharapkan dapat menjadi contoh dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara baik. Melalui bimtek dan kerja sama yang erat, pendidik di daerah ini siap menghadirkan perubahan positif dalam dunia pendidikan untuk generasi mendatang.

(Dokumen pribadi. Presentasi karya oleh peserta)


Salam Merdeka Belajar

Salam Guru Pelosok

Tentang Aktifitas Guru Pelosok dan praktik baik bisa dilihat di sini


 

Komentar

  1. Sebagai pengawas pembina merasa bangga atas perhatian dan dukungan dari berbagai pihak terlebih para kepala sekolah dan guru-guru di gugus kombel Harneno BaratKec. Biboki Anleu yang berlapang dada untuk mengikuti Bimtek ini.Hormat untuk Pemda kab.TTU melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk dukungan dan motivasi yang disampaikan kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kepala para kepala sekolah dan guru-guru di gugus kombel Harneno Barat Kec. Biboki Anleu.

    BalasHapus
  2. Senang dan bangga bisa menjadi salah seorang peserta bimtek.. Dengan harapan bisa maju dan berubah bagi diri dan lingkungan sekolah d daerah Pantai utara Biboki Ainleu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemah Paskah Pemuda GMIT Klasis TTU 2025: Melewati Salib Menuju Kemenangan

Oleh: Roni Hariyanto Bhidju, S. Pd,.Gr Kefamenanu, 1 April 2025 – Semangat Iman dan kebersamaan menyatu dalam pelaksanaan Kemah Paskah Pemuda GMIT Klasis Timor Tengah Utara (TTU) yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 1 hingga 3 April 2025, bertempat di Gereja Syalom Maumolo. Kegiatan yang penuh makna ini mengusung tema Melewati Salib Menuju Kemenangan , sebagai “refleksi” mendalam bagi pemuda GMIT dalam menjalani kehidupan beriman yang lebih kokoh. Hari pertama kemah paskah dibuka secara resmi dalam sebuah seremoni yang dihadiri oleh Wakil Bupati Timor Tengah Utara, Kamillus Elu, SH, didampingi oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) TTU, Hendrik F. Bana, SH dan Hubertus Kun Bana, SH. Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan pesan mendalam tentang makna salib dalam kehidupan umat Kristen. Menurutnya, salib bukan hanya simbol penderitaan, tetapi juga gambaran nyata tentang pengorbanan, ketaatan, dan solidaritas. Melalui salib, kita belajar tentang kasih yan...

JEJAK KARTINI TTU DI PELOSOK OEHALO

Membangun Asa dari PAUD hingga Kelas Digital Penulis: Roni Hariyanto Bhidju, S.Pd. Oehalo, 5 Juni 2025 Desa Oehalo, perkampungan mungil yang bersandar di pelukan bukit sunyi Fatubai, menorehkan hari itu sebagai babak baru dalam kisah warganya. Untuk pertama kalinya, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Ibu Andina Winantuningtyas, melangkah langsung ke tengah masyarakat desa, ditemani Ibu Elisabeth Endang Sri Susilowati, S.Psi. (Wakil Ketua), Ibu Alexiana Kolo, S.Pd. AUD (Ketua Bidang II), dan Ibu Femi F. Tefa, A.Md. Keb. (Sekretaris I). Bersama, para Kartini TTU ini hadir dengan satu cita: menyemai harapan melalui pendidikan, bahkan di pelosok yang kerap luput dari perhatian. Di halaman kecil PAUD Pelangi yang berdiri bersahaja di lingkungan SD Negeri Fatubai, rombongan disambut hangat. Alunan tutur adat mengalir lirih dari bibir sesepuh desa, diiringi pengalungan selendang dan tarian penjemputan yang mengundang haru. Suasana syahdu itu menjadi pengantar b...

Menghidupkan Nilai Budaya Timor melalui Refleksi dalam Pendidikan

Oleh: Roni Hariyanto Bhidju, S.Pd Refleksi adalah proses penting dalam pendidikan, yang memungkinkan guru untuk mengaktifkan, memahami, dan memperbaiki kualitas pengajaran. Refleksi menjadi jembatan antara pengalaman masa lalu dan upaya untuk mencapai pembelajaran yang lebih baik di masa depan. Namun, di daratan Timor, konsep refleksi ini sebenarnya telah lama dikenal melalui tradisi budaya yang disebut Naketi. Dalam tradisi suku Dawan, naketi bukan sekadar diskusi, melainkan sebuah proses mendalam untuk menyelesaikan persoalan dengan mempertimbangkan berbagai sudut pandang. Naketi dilakukan dengan penuh kehormatan, kesabaran, dan ketulusan untuk menemukan solusi yang adil dan harmonis. Filosofi ini tidak hanya menjaga keseimbangan sosial dalam masyarakat, tetapi juga melatih setiap individu untuk lebih bijak dalam menghadapi tantangan. Ketika nilai-nilai naketi diadopsi ke dalam pendidikan, guru di Timor memiliki landasan yang kuat untuk menjalankan refleksi. Refleksi tidak hanya menj...